http://stevanus.id/berkenalan-dengan-makroekonomi/
PENGGURAN NORMAL ATAU FRIKSIONAL
Telah di terangkan dalam
bab satu, apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengagguran sebanyak dua atau
tiga persen dari jumlah tenaga kerja maka ekonomi itu sudah di pandang sebagai
mencapai kesempetan kerja penuh. Pengguran sebanyak dua atau tiga persen tersebut
di namakan pengguran normal atau pengguran frisksional. Para pengagguran
ini tidak ada pekerja bukan karena tidak dapat memproleh kerja, tetapi karna
sedang mencari kerja lain yang lebih baik. Dalam perekonomian yang sedang
berkembang pesat, penagguran adalah rendah dan pekerjaan mudah di proleh.
Sebaliknya pengusaha susah mencari pekerja. Maka pengusaha menawarakan gaji
yang lebih tinggi. Ini akan mendorong para pekerja akan meniggalkan pekerjaan
yang lama dan mencari pekerjaan yang baru yang lebih tinggi gajinya atau lebih
sesui dengan keahlianya. Dalam proses mencari kerja baru ini untuk sementara
para pekerja tersebut tergolong sebagai penggur. Mereka inilah yang di
golongakan sebagai pengguran yang normal.
PENGAGGURAN SIKLIKAL
Pekrekonomian tidak
selalu berkembang dengan teguh. Adakalanya permintaan agregat lebih tinggi, dan
ini membuat perusahaan menaikan produksi. Lebih banyak pekerja baru yang di
gunakan dan penggaguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainya permintaan
agregat menurun dengan banyaknya. Misalnya,di negara-negara produsen bahan
mentah pertanian, penuruna ini mungkin di sebabkan kemorosotan harga-harga
komoditas. Kemunduran ini menimbulkan efek kepada perusahaan-perusahaan lain
yang berhubungan, yang juga akan mengalami kemorosotan dalam permintaan
terhadap produksinya. Kemorosotan permintaan agregat ini mengakibatkan
perusahaan-perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya. Maka
pengagguran akan bertamabah. Pengagguran yang wujudi tersebut di namakan pengguran siklikal.
PENGANGGURAN STRUKTURAL
Tidak semua industru dan
perusahaan dalam perekonomian akan tersu berkembang maju, sebaginya akan
mengalamia kemunduran. Kemorosotan ini akan menimbulkan oleh salah satu atau
beberapa faktor berikut: wujudnya barang baru yang lebih baik, kemajuan
teknologi mengurangi permintaan ke atas barang tersebut, biaya pengeluaran
sudah sangat tinggi dan tidak mampu bersaing, dan ekspor produksi industri itu
sangat menurun oleh karna persaingan yang lebih serius dari negara-negara lain.
Kemorosotan ini akan menyebabkan kegiatan prosuksi dalam indstri tersebut
menurun, dan sebagai pekerja terpaksa di berhentikan dan menjadi penganggur.
Pengguran yang wujud di golongakan sebagai penganggurang
struktural. Di namakan demikian karna ia di sebebkan oleh strukur kegiatan
ekonomi
PENGANGGURAN TEKNOLOGI
Pengangguan di akibatkan
oleh adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin di dan bahan kimia. Racun
lalang dan rumput misalnya telah mengurangi pengguanaan tenaga kerja untk
membersihkan perkebunan, sawah dan lahan pertanian lain. Begitu juga mesein
telah mengurangi penggunaan tenaga kerja
untuk membuat lubang, memotong rumput, membersihkan kawasan, dan memungut
hasil. Sedangkan di pabrik-pabrik, adakalanya robot telah menggantikan
kerja-kerja manusia. Pengangguuran yang di timbulkan oleh pengguanaan mesin dan kemajuan teknologi lainya di namakan pengangguran teknologi.
Sumber: MAKROEKONOMI,
Teori Pengantar, edisi ketiga, Sadono Sukirno, hal 328-329
Komentar
Posting Komentar