http://www.al-aisar.com/kategori-buku/hadits-dan-as-sunnah/syarah-penjelasan-hadits/1433/hadits-arbain-an-nawawi-detail
Dari Abu Abdurahman
Abdullah bin Mas`ud r.a, ia berkata, “Rasulullah
SAW menceritakan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiq al-Mashduq (yang
benar lagi di benarkan perkatanya): sesungguhnya seseorang dari kalian di kumpulkan
penciptaanya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk sperma, kemudian
menjadi segumpal darah seperti (masa) itu, kemudian menjadi segumpal daging
sepeti itu pula. Kemudian seorang malaikat
di utus kepadanya untuk meniupkan ruh ke dalamnya, dan di perintahkan dengan
empat kalimat: menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi
dzat yang tiada tuhan selainya, sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang
beramal dengan amalan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga
hanya tinggal satu hasta, tapi catatan (takdir) mendahulinya, lalu ia beramal
dengan amalan ahli neraka sehingga akhirnya dia masuk neraka. Dan sesungguhnya
ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga
jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal satu hasta, tapi catatan (takdir)
mendahulunya, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga sehingga akhirnya dia
masuk surga.”(HR.al-Bukhari dan Muslim)”.
KANDUNGAN HADITS:
1. Mebjelaskan fase penciptaan manusai dalam perut ibunya, yaitu ada empat fase:
Pertama, fase
sperma selama 40 hari
Kedua,
fase segumpal darah selama 40 hari
Ketiga,
fase segumpal daging selama 40 hari
Keempat,
fase terakhir setelah peniupan ruh di
dalamnya.
Maka
janin dalam perut ibunya melewati fase-fase tersebut.
3. Setelah emapat bulan, ruh di tiupkan padanya, dan berlaku untuknya hukum sebagai manusia hidup. Seandainya ia gugur setelah itu, maka ia di mandikan, di kafani, dan di shalatkan, sebagaimana sekiranya ia telah genap sembilan bulan.
4. Dalam rahim terdapat malaikat yang bertugaskan padanya berdasarkan sabdanya, (kemudian malaikat di utus kepadnya). Yakni, malaikat yang di tugaskan pada rahim.
5. Hal ihwal manusia itu di catat saat ia berada di dalam perut ibunya: rizkinya, amalnya, ajalnya, dan sengsara atau bahagia.
6. Menjelaskan hikmah Allah SWT, dan bahwa segala sesuatu di sisinya memiliki ajal yang telah di tentukan dan tertulis dalam kitab, tidak di dahulukan dan di akhirkan.
7. Manusia itu wajib senantiasa dalam kekhawatiran dan ketakutan, karna Rasulullah SAW mengabarkan bahwa, “ Ada seseorang yang beramal dengan amalan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal satu hasta, tapi catatan (takdir) mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka sehingga akhirnya dia masuk neraka..”
8. Tidak semestinya manusia berputus harapan, sebab adakalanya manusia melakuakan kemaksiatan dalam masa yang panjang, kemudia Allah memberi hidayah kepadanya, sehingga dia mendapat petunjuk di akhir usianya.
Sumber:
Buku Hidits Arba`in An-Nawawi, Al-Imam An-Nawawi, hal 28-31
Komentar
Posting Komentar