Barang
jadi: barang yang telah sepenuhnya siap di proses dan dapat di gunakan oleh
berbagai golongan pengguna barang untuk memenuhi keperluan mereka. Untuk
menjadi barang jadi kerap kali barnag tersebut di proses dalam beberapa
tingkat, misalnya: kayu hutan menjadi kayu gelondongan, seterusnya menjadi
papan dan papan menjadi perabot. Dalam contoh ini barang jadi adalah perabot.
Secara kasar barang akhir dapat di bedakan kepada dua golongan: baarang
konsumsi(kursi, pakaian dan sepatu) dan barang modal mesin, bangunan kantor dan
bus penumpang).
Barang
antara: barang yang belum sepenuhnya selesai di proses, yaitu memerlukan proses
lebih lanjut sebelum menjadi barang jadi, dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. kayu gelondong dan papan yaitu sebelum di proses menjadi barang
perabot adalah barang antara.
Bunga
neto: pendapatan yang di proleh dari modal yang di pinjamkan kepada
perusahaan-perusahaan untuk di gunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan
jasa. Dalam bunga neto tidak termasuk (i) bunga ke atsa pinjaman pemerintah,
dan (ii) bunga ke atas pinjaman rumah tangga untuk membeli barang konsumsi
(seperti kendaraan barang pribadi). Akan tetapi bunga ke atas pembelian barang
modal oleh perusahaan-perusahaan tergolong sebagai bunga bersih.
Depresiasi:
kehausan atau pengurangan nilai ke atas barang modal yang di gunakan dari waktu
ke waktu sebagai akbat dari penggunaan barang modal dalam proses produksi dan
karena barang tersebut semakin lama semakin usang.
Ekspor
bersih: niali ekspor barang dari sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu di
kurangi dengan nilai impor barang dari negara-negara lain ke negara tersebut
dalam satu tahun tertentu.
Harga
faktor: nilai sesuatu barang (atau pendapatan negara) yang di hitung
berdasarkan pembayaran kepada faktor-faktro produksi yang di gunakan untuk
mewujudakan barang tersebut (atau produksi negar).
Harga
pasar: nilai suatu barang (atau produksi negara) yang di tentukan oleh
pembayaran yang di lakukan konsumen atau pengguna lain untuk memproleh barang
tersebut (produksi nasional).
Konsumsi
rumah tangga: jumlah pembelian rumah tangga ke atas barang dan jasa yang di
lakukan untuk memenuhi kebutuhanya. Dalam penghitungan pendapatan nasional data
yang di kumpulkan adalah jumlah perbelanjaan yang di lakukan dalam satu tahun.
Nilai
tambah: pertamabahan nilai yang wujud ke atas sesuatu barang sebagai akibat
dari pemoresan terhadap barang tersebut (misalnya dari papan menjadi kursi)
atau kesan dari jasa untuk menjual barang tersebut (baiay penggakutan dan
keuntungan penjual).
Pajak
tak langsung: pajak(pungutan) pemerintah yang di kenakan ke atas barang dan
jasa pada ketika barang tersebut di jual pada pihak lain, terutama konsumen,
atau di impor dari luar negri. Contoh: pajak penjualan impor.
Pembayaran
pindahan: pendapatan yang di peroleh seorang (atau rumah tangga secara
keseluruhan) tanpa rumah tangga tersebut memberi jasa untuk memproleh
pendapatan tersebut. Contoh, beasiswa dan pendapatan pensiun.
Pembentukan
modal tetap( investasi) kasar: nilai pengeluaran perusahaan-perusahaan dan
pemerintah ke atsa barang-barang modal seperti mesin, peralatan pabrik, dan
bangunan dalam satu tahun tertentu. Pengeluaran ini lebih di kenal sebagai
investasi (kasar). Apabila niali pengeluaran ini di kurangi oleh deprisiasi
barang modal yang tersedia dalam perekonomian maka nilai yang di proleh di
namakan invetasi neto(berih). Dalam penghitungan pendapatn nasional pengeluaran
ini di beadkan kepada: pembetukan modal tetap broto pemerintah(invetasi
pemerintah) dan pembentukan modal tetap bruto swasta (investasi swasta).
Pendapatan
nasional: nilai produksi barang-barang dan jasa yang di hasilkan (di wujudakan)
dalam suatu negara dalam suatu tahun tertentu. Pendapatan nasional dapat di
bedakan kepada tiga konsep(pengertian), PDB, PNB dan pendatan nasional(PNN
harga faktor). Nialinya dapat di hitung pada harga tetap dan harga yang
berlaku. Seterusnya pada harga tetap dan harga berlaku, ia dapat pula di hitung
menurut harga pasar dan harga faktor.
Pendapatan
disposebel: pendapatran yang sebenarnya di terima oleh semua rumah tangga dalam
suatu negara dan dapat mereka gunakan untuk
membeli keperluan mereka. Dalam prakteknya, sebagian dari padanya akan
di simpan/di tabung. Konsep pendapatan disposebel dapat juga di tinjau dari sudut
individu, yaitu: jumlah pendapatan suatu rumah tangga dalam suatu tahun
tertentu yang dapat di belanjakan(dan di tabung).
Pendapatan
faktor neto dari luar negri: pemdapatan yang di proleh dari pengguaan
faktor-faktro produksai milik warga negara suatu negara yang di gunakan di luar
negara di tolak dengan pendapatan faktor-faktro produksi milik asing yang di
gunakan negri tersebut. Nilai di tentukan berdasarkan aliran pendapatan yang
berlkau dalam satu tahun. Apabila nilai PFN dari LN adalah negatif, PFN dari LN
dapat di namakaan juga sebagai pembayaran faktor neto ke luar negri.
Pendapatan
nasional riil (PDB riil atau PNB riil): nilai produksi nasional pada suatu
tahun tertentu yang di hitung menurut harga-harga yang berlaku pada tahun
dasar. Konsep ini juga biasanya di namakan sebagai PDB menurut harga tetap dan
PNB menurut harga tetap.
Pendapatan
pribadi: pendapatan yang di terima oleh semua rumah tangga dalam
perekonomian(atau yang di terima satu keluarga) dari penggunaan faktor-faktro
produksi yang di milikinya dan dari pembayaran pindahan. Dalam pendapatan
pribadi tidak di hitung pendapatan nasional yang tidak di terima rumah
tangga(contoh: keuntunagan yang tak di bagi dan pajak perusahaan)
Pengeluaran
(perbelanjaan) pemerintah: perbelanjaan pemerintah ke atas barang-barang modal,
barang konsumsi dan ke atsa jasa-jasa. Contoh perbelanjaan ini adalah
pengeluaran untuk membeli kertas untuk urusan admnistrasi dan gaji guru. Pengeluaran
ke atas barang modal adalah pengeluaran pemerintah untuk membuar sekolah dan
jalan raya.
Penghitungan
dua kali: penghitungan dua atau beberapa kali yang mungkin di lakukan dalam
menentukan sumbangan nilai sesuatu barang ke dalam nilai pendapatan nasional. Untuk
menghindarai masalah penghitungan dua kali ini pendapatan negara perlu di
hitung menurut niali barang jadi (dalam cara perbelanjaan) atau menurutniali
tambah yang di wujudakan 9dalam cara produk neto).
Produk
Domestik Bruto (PDB): nilai barang dan jasa yang di hasilkan dalam suatu negara
dalam suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi milik
warga negaranya dan milik penduduk di negara-negara lain. Biasanya di nilai
menurut harga pasar dan dapat di dasarkan kepada harga yang berlaku dan harga
tetap.
Produk
Nasional Bruto (PNB): niali barang dan jasa yang di hasilkan di dalam negara atau
di luar negri, yang di lakukan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara
tersebut. Seperti PDB, nialinya juga dapat di hitung menurut harag berlaku atau
harga tetap dan biasanya di niali menurut harga pasar. Apabila PNB di kurangi
dengan deprisiasi akan di proleh produk Nasional Neto (PNN). Apabila PNN di
hitung pada harga faktor, nilainya di namakan pendapatan nasional.
Subsidi
(bantuan): bantuan dalam bentuk barang atau uang atau uang kepada produsen
ataupun konsumen untuk menguragi biaya produksi (apabila subsidi di beri kepada
produsen) atau mengendalikan harga (apabila subsidi di beri kepada konsumen). Subsidi
pupuk adalah subsidi kepada produsen, sedangkan subsidi untuk menurunkan harga
bahan baku adalah subsidi kepada konsumen.
Sumber:
Sadono
Sukirno, MAKROEKONOMI teori pengantar edisi ketiga, halaman 59-61
Komentar
Posting Komentar