Hello
guys,
semangat pagi. Semoga kabarnya baik baik saja ya, begitu juga dengan penulis
yang saat ini sedang menulis. Kabarnya saat ini baik baik saja. bahkan lebih
baik dari sebelumnya. Ow ya, ahir ahir ini saya banyak dapat comentar atau masukan dari teman teman
yang pernah membaca tulisan saya, bahwa tulisan saya terlalu banyak kata
pengantarnya. All right, untuk
tulisan kali ini saya tidak inggin berpanjang lebar, lebih tepatnya saya akan
mencoba langsung ke tujuan tulisan saya. Buat teman teman yang pernah bertemu
saya dan memberikan masukan sama saya thank
you, because you care about my writing.
Selanjutnya, saya akan
langsung saja bercerita buku yang sudah saya baca dengan judul “Mimpi mimpi
JOKOWI” menceritakan tentang hidup dan cinta yang menginspirasi. Buku ini di
tulis oleh “Haryo Wibisino” yang bercerita masa kecil kehidupun Jokowi. Buku
ini bagus di baca untuk wawasan anda, karna di buat seperti novel dan memang
ini juga kisah nyata. Itu artinya bahwa, buku ini di buat semenarik mungkin
agar pembaca memahami dan mengetahui kehidupan seorang pemimpin yang saat ini
kita kenal. Namun, buku ini tidak sampai bercerita tentang Jokowi menjadi
prisiden. Akan tetapi, hanya bercerita sampai Jokowi menentukan pilihan untuk
maju menjadi wali kota Solo dan cara meyakinkan Iriana.
Tokoh tokoh di dalam buku
ini terdiri dari Jokowi, Iriana, Notomiharjo, Sujiatmi, Kang warso, Ramelan,
dan Mamat. Tokoh utamanya sudah jelas yakni Jokowi. Untuk selanjutnya yang
paling banyak peran ialah Notomiharjo
dan Sujiatmi karna beliu adalah orang tua Jokowi. Sedangkan Ramelan dan Mamat
adalah teman Jokowi ketika sekolah, dan kang Warso adalah keluarga dari orang
tua Jokowi yang selalu memberikan solusi untuk tempat pindah.
Di awal buku ini
bercerita, Jokowi sedang dalam kebingungan untuk maju pada pemilihan wali kota. Karna keluarga
tidak sekali mendukung, bahkan menyarankan untuk tidak ikut. Dengan alasan politik
di negara yang kotor dan tidak pandang bulu. Namun Jokowi tidak menyerah dan
mencoba berfikir untuk mencari cara meykinkan keluarga nya. Di tengah tengah
situasi yang meragukan karna tidak ada dukungan, selanjunya penulis buku ini
mecoba kembali ke belakang dan bercerita saat lahirnya Jokowi.
Lahirnaya Jokowi merupkan anugrah terindah
yang di tunggu tunggu pasangan Notomiharjo dan Sujiatmi. Oleh karn itu, Mas
Noto dan Sujiatmi sangat menjaga pemberian dari tuhan ini. Kasih sayangnya Mas
Noto terhadap keluarga sangatlah tidak di ragukan lagi. Mas Noto rela melakukan
apa saja untuk menghidupkan keluarga kecilnya saat itu. Karna Mas Noto adalah
keluarga yang tergolong tidak mampu atau miskin. Kemiskinan membuat Mas Noto
berpindah pindah tempat.
Rumah yang pertama pindah
karna, rumah tersebut tidak layak huni untuk menghidupkan Jokowi. Pindahkan ke
kontrakan baru, yang mana cukup lama tinggal hingga Jokowi sudah besar dan
sudah masuk sekolah TK. Di rumah ke dua ini, ada yang menarik yakni disaat
Jokowi menyuruh ibunya untuk mensekolahkanya. Keingginan besar dan tekad yang
kuat Ibunya menuruti kemauan Jokowi. Namun lagi lagi masalah biaya untuk masuk
TK lumayan besar. Sehingga Mas Noto banting tulang untuk mencari biaya untuk
sekolah Jokowi. Di samping itu, karna sudah lama tinggal di rumah tersebut dan
sudah jatuh tempo pembayaran. Mas Noto dan Sujiatmi kebingunan mencari uang
talangan. Beruntung ada saudara Sujitami yang di kenal baik yang selalu
membantu saudarnya. Namun ketika sudah memiliki uang, pemilik kontrakan malah
sudah memberikan sewa kepada orang lain. Karna beberapa kali tuan kontrakan
sudah mendatangi Sujitmi namun selalu dengan jawaban “nanti kami bayar jika
sudah punya uang”. Akhirnya mau tak mau Mas Noto dan Sujiatmi pindah lagi
menuju Dawung Kidul dengan hasil pinjaman yang tidak jadi membayar kontrkan
tadi.
Rumah di dawung Kidul
cukup lama menetap, hingga Jokowi bernajak dewasa hingga masuk SMP. Ada cerita
menarik disini, yang mana Jokowi yang saat itu senang bermain bumbung atau
sejenis karbet. Joko kehilangan alisnya karna bumbung yang di mainkanya tidak
berfungsi seperti biasanya. Alhasil bocah glidik
tersebut kehilangan alisnya dan lalu kena marah dengan orang tua. Tak lama
kemudia, pemerintah inggin membangun terminal tepat di rumah yang inggin di
diami Mas Noto, sehingga dengan berat hati merekapun pindah lagi.
Dengan bantun Kang warso
yang banyak tahu tentang seluk beluk kota Solo, akhirnya di dapatkan lagi rumah
kontrakan baru. Rumah terakhir inilah yang cukup lama di diamai Mas Noto dan
keluarga hingga Jokowi selesai di bangku kulia di UGM tersebut. Dari rumah ini
juga Jokowi jatuh cinta dengan Iriana dan memiliki hobi mendengarkan musik rok.
Di sini, Jokowi selalu terbayang bayang seyuman Iriana dan tentunya Ramelan dan
Mamat yang selalu mengejeknya yang saat itu merupakan sahabat dekatnya.
Tamat SMA Jokowi
memutuskan melajutkan kulia di UGM dengan sambil bekerja untuk membiatayi
kulianya. Iriana yang sudah menjadi pacar Jokowi, mereka sudah berjanji akan setia menunggu hingga
selesai study. Tidak mudah
mengucapkan kata setia, tentulah ada banyak cobaan yang menghampiri. Apalagi
saat itu Jokowi kuliah dan ada banyak wanita yang melebihi Iriana. Namun dengan
janji dan ada banyak pergorbana yang telah di lakuaka Jokowi. Seperti menemui
Iriana setiap ahir bulan dan mencoba meyakinkan Iriana untuk bersabar.
Hingga tamat kulih, ada
banyak tawaran untuk bekerja datang dari teman teman Jokowi. Karna teman teman
Jokowi sudah kenal betul dengan sikap dan kecerdasanya. Namun di dalam posisi
ini juga yang membuat Jokowi gegana (bahasa penulis). Sehingga
dengan befikir keras Jokowi kelelahan dan tertidur. Di dalam tidur, lalu Jokowi
bermimpi bejalan di atas air dengan membawa sebongkah emas dengan di kelilingi
orang ramai. Ada banyak orang yang mencelanya namun tidak sedikit pula orang
memujinya. Mimpi yang membuat Jokowi mandi keringat dan berteriak hingga Mas
Not dan Sujiatmi datang ke kamarnya. Setelah kejadian itu, membuat Jokowi
berfikir akan mimpinya. Meskipun orang tuanya mengatakan mimpi adalah bunga
tidur.
Ahir cerita: setelah
menceritakan masa kecil Jokowi penulis ahirnya kembali lagi meneruskan cerita
di awal. Yakni kebingungan Jokowi untuk
maju atau tidak. Namun dengan cara sendiri Jokowi di dalam meyakinkan Iriana
yang merupakan istrinya. Membuahkan hasil yang mana Iriana meng “Iya kan”
keinginan Jokowi untuk maju di dalam pemilihan walikota. Selesai
Sumber:
Penulis : Haryo Wibisino
Editor : Badi
Desai isi : Ozy
Pemeriksa aks : Fiah
Pewajah Smpl : Kotak Hitam
Cetakan 1: Oktober
2012
Komentar
Posting Komentar